Sejak digelar, setiap hari ratusan pengunjung menyemut memenuhi lokasi. Tak hanya warga lokal, ritual ini juga disaksikan dengan antusias oleh wisatawan dari luar daerah, juga mancanegara.
“Unik. Penarinya menari dalam keadaan dirasuki roh leluhurnya. Saya juga terkesan dengan kostum dan aksesorisnya, unik juga,” ujar Mayang, pengunjung asal Malang yang tengah menikmati libur lebaran di Banyuwangi.
Dalam tradisi kuno, juga digelar ritual ‘Tundik’ atau menari bersama penari Seblang. Tundik dilakukan saat penari Seblang membawa sampur (selendang) untuk mengajak penonton menari bersama.
Selendang itu kemudian digulung penari Seblang yang kemudian dilempar ke arah penonton. Yang mendapatkan selendang itu kemudian wajib naik ke atas panggung untuk menari bersama Seblang.(Red/Ipul/Team Jatim-banyuwangi)