“Bapak Busyro Muqoddas adalah tokoh panutan nan bijaksana, kami yakin beliau akan lebih mengedepankan kemaslahatan umat,” cetus pria asal Dusun Krajan, Desa Pakel ini.
Upaya Presidium GPDS untuk menemui Busyro Muqoddas ini bukan tanpa sebab. Langkah tersebut dilakukan karena warga NU Desa Pakel, mendapat informasi bahwa Ketua Bidang Hukum, HAM, dan Hikmah, PP Muhammadiyah, Busyro Muqoddas, sedang ada kegiatan di Banyuwangi. Selama di Banyuwangi, dia dikabarkan akan menemui sekelompok warga di Desa Pakel, seperti yang dilakukan pada akhir Juli 2022 lalu.
Dan kelompok yang dijumpai Busyro Muqoddas itu merupakan sekelompok warga Desa Pakel yang dikeluhkan oleh Presidium GPDS.
“Kami sangat menghormati dan meng idolakan Bapak Busyro Muqoddas. Semoga, jika beliau bisa menyakini kebenaran informasi dari mereka, kami harapkan beliau juga menerima informasi dari kami secara adil dan bijaksana,” cetus Syamsul Mu’arif.
“Jangan sampai nama harum beliau menjadi berkurang, gara-gara hanya mendengar informasi satu pihak,” imbuhnya.
Perjuangan Presidium GPDS untuk bisa mengadukan tentang konflik sosial di Desa Pakel, terbilang sangat luar biasa. Pertama, mereka mendatangi Busyro Muqoddas, saat sedang menjadi pembicara dalam Launching Al-Maun Goes to Village dan Dialog Ideologi Kepemimpinan Berkemajuan, di Rumah Sakit Islam (RSI) Fatimah, Jalan Raya Jember No.25, Dusun Krajan, Desa Kalirejo, Kecamatan Kabat, Sabtu (22/6/2024).