Kedekatan Emosional Achmad Fauzi Dengan Ulama, Jadi Inspirasi

Kedekatan Emosional Achmad Fauzi Dengan Ulama, Jadi Inspirasi

Madura, Sumenep milik-rakyat.com Di tengah dinamika masyarakat yang semakin kompleks, Achmad Fauzi muncul sebagai sosok teladan. Pria sederhana asal desa Torbang, Kecamatan Batuan, ini dikenal memiliki kedekatan emosional yang kuat dengan ulama dan kiai.

ywAAAAAAQABAAACAUwAOw==

Kedekatan ini diungkapkan oleh KH. Ramdan Siradj, Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Islam Karang Cempaka, Bluto.

Ia mengagumi Fauzi yang selalu menghormati ulama sebagai pilar penting dalam masyarakat, penuntun spiritual yang membawa umat menuju kehidupan yang lebih baik dan bermakna.

ywAAAAAAQABAAACAUwAOw==

Fauzi, selain berperan sebagai pelayan masyarakat, juga berkomitmen menjaga tradisi keagamaan yang diwariskan oleh para ulama.

“Ulama adalah guru kita. Mereka tidak hanya memberikan ilmu, tetapi juga menunjukkan jalan kebaikan,” ujarnya.

Baca Juga  Bunga Desa: Simbol Kedekatan Atau Cermin Ketidakberesan Internal ?

Melalui berbagai kolaborasi dengan ulama, kiai, dan masyarakat dalam kegiatan sosial, Fauzi yang juga sebagai Mustasyar MWC NU Batuan itu menunjukkan hubungan emosional yang erat dengan mereka.

ywAAAAAAQABAAACAUwAOw==

Ia meyakini bahwa kehadiran ulama sangat penting dalam membangun karakter bangsa, terutama di era digital yang rentan terhadap pemahaman yang keliru tentang agama.

Achmad Fauzi aktif sowan ke berbagai pondok pesantren, tidak hanya untuk mendengarkan ilmu, tetapi juga memperkuat silaturahmi.

Setiap pertemuan, ia meminta masukan dan doa, yang dijadikannya sebagai refleksi untuk kemajuan. “Saya percaya bahwa komunikasi dan hubungan baik dengan ulama sangat penting,” tambahnya.

Penulis: hevy Kurniawan Editor: redaktur pelaksana