Banyuwangi milik-rakyat.com Sekitar 30 orang warga Desa Pakel yang tinggal di apdeling Taman Glugo mendatangi kantor Pemkab Banyuwangi. Kedatangan mereka disambut Asisten bidang pemerintahan Muhammad Yanuarto Bramuda dan Kepala Kesbanglinmaspol Kabupaten Banyuwangi Agus Mulyono. Puluhan warga ini wadul terkait teror berantai yang mengganggu ketenangan warga.
Salah satu warga Taman Glugo Saimah (50) menangis tersedu di hadapan puluhan orang di ruang rapat Bapeda pada Selasa (30/7). Ia mengaku ketakutan dan resah akibat teror yang terjadi di rumahnya. Belum lagi ia harus kehilangan penghasilan dan akses penerangan akibat aliran listrik dirusak orang tak dikenal.
“Mohon maaf ya pak, bu saya ini orang kecil yang gak ngerti apa-apa. Diteror terus sama saudara saya sendiri yang ikut rukun tani itu. Rumah saya dilempar, disuruh pergi dari Taman Glugo. Terus mau kemana saya,” kata Saimah dengan menangis tersedu.
“Saya bukannya orang miskin pak, tapi saya ini sekarang kerja cuma 6 hari. Tolong lah saya pak, saya minta segera itu didamaikan warga itu saya nggak ngerti apa-apa jadi kena imbasnya,” tambahnya.
Sementara Sarman (47) mengaku geram, anaknya tidak bisa belajar dan berangkat ke sekolah akibat aliran listrik diputus dan akses jalan dirusak oleh sejumlah orang yang diduga sebagai anggota kelompok Rukun Tani.
“Mau berangkat sekolah susah, belajar susah gara-gara listrik mati. Itu khan fasilitas umum, kok begitu perbuatannya. Tolong lah pak, mereka yang merusak itu tolong ditindak, yang bikin resah itu tolong dikasih ketegasan,” tegasnya di hadapan perwakilan pemkab Banyuwangi dan Perkebunan Bumisari.