Banyuwangi milik-rakyat.com Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Banyuwangi menjalin koordinasi dengan Badan Search and Rescue (Basarnas) Banyuwangi guna meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi tanggap darurat bencana, Selasa (11/3).
Langkah ini dilakukan sebagai upaya antisipasi terhadap potensi bencana alam yang dapat terjadi kapan saja dan tidak dapat diprediksi sebelumnya.
Kepala Lapas Banyuwangi, Mochamad Mukaffi menyatakan bahwa koordinasi ini dilakukan untuk memastikan kesiapsiagaan dan langkah-langkah tanggap darurat dapat dijalankan secara optimal apabila terjadi bencana alam.
“Kami ingin memastikan bahwa proses penyelamatan, evakuasi, dan pengamanan terhadap warga binaan dapat berjalan dengan baik jika terjadi bencana,” ujarnya.
Pada pertemuan tersebut, kedua belah pihak juga membahas draf pelaksanaan perjanjian kerjasama yang rencananya akan ditandatangani dalam waktu dekat. Kerjasama ini diharapkan dapat memperkuat sinergi antara kedua instansi tersebut dalam menghadapai situasi darurat bencana.
“Akan kami agendakan untuk melakukan pelatihan dan simulasi evakuasi serta penyelematan ketika terjadi bencana. Pelatihan akan melibatkan petugas maupun warga binaan,” terangnya.
Melalui koordinasi ini, kedua instansi dapat menjalankan tugas pokok dan fungsinya secara lebih terintegrasi. Lapas Banyuwangi bertanggung jawab atas keamanan dan keselamatan warga binaan, sementara Basarnas memiliki kompetensi dalam operasi pencarian, penyelamatan dan evakuasi. Sinergi ini diharapkan dapat meminimalisir risiko dan memastikan penanganan bencana berjalan efektif.