Banyuwangi Gaungkan Literasi Moderasi Beragama Lewat Bedah Buku

Banyuwangi Gaungkan Literasi Moderasi Beragama Lewat Bedah Buku

ywAAAAAAQABAAACAUwAOw==

Drs. Zen Kostolani menyampaikan bahwa menulis puisi memerlukan kepekaan dan latihan yang konsisten. “Menulis puisi terlihat sulit, tetapi jika dilakukan dengan tekad kuat, siapa pun bisa melakukannya,” tuturnya. Zen juga menjelaskan peran Dinas Perpustakaan dalam mendukung penulis lokal, termasuk pengurusan ISBN untuk mempromosikan karya-karya mereka ke tingkat nasional.

Samsudin Adlawi, dalam sesi selanjutnya, membahas teknik dan esensi puisi dalam buku ini. Ia menekankan bahwa keindahan puisi terletak pada kemampuannya menyentuh hati pembaca, bukan semata-mata keindahan diksi. “Puisi tidak perlu dipaksakan indah. Jika berhasil menyentuh hati, puisi akan indah dengan sendirinya,” ungkapnya.

ywAAAAAAQABAAACAUwAOw==

Syafaat, Ketua Yayasan Lentera Sastra Banyuwangi, menjelaskan proses penyusunan buku “Hebat Bersama Umat” yang melibatkan 79 penulis selama satu tahun. Tema moderasi beragama yang diangkat ternyata cukup menantang untuk dituangkan dalam bentuk puisi. “Namun, ini menjadi kontribusi nyata kami dalam menyebarkan pesan perdamaian melalui karya sastra,” kata Syafaat.

Baca Juga  Rasa Tegang Warnai Tes Wawancara di Tahap Akhir Seleksi Pengawas TPS Banyuwangi

Acara ini mendapat apresiasi tinggi dari peserta, salah satunya Abdul Aziz, Kepala KUA Kecamatan Banyuwangi. “Buku ini membuka wawasan tentang pentingnya menyampaikan pesan melalui karya sastra,” ujarnya. Senada dengan itu, Junaidi, guru MTsN 11 Banyuwangi, berharap kegiatan serupa bisa digelar rutin di masa depan sebagai langkah memajukan budaya literasi.