Oleh: M. Amrullah, SH, M.Hum
Banyuwangi milik-rakyat.com Entah apa yang ada di benak pikiran petahana dalam Pilkada Banyuwangi tahun 2024 ini. Sudah 15 tahun Abdullah Azwar Anas dan istrinya, Ipuk Fiestiandani berkuasa memimpin Banyuwangi.
Pada Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Banyuwangi 2024 yang akan digelar pada November mendatang, Dinasti Anas sepertinya masih sangat berambisi mempertahankan kekuasaannya.
Padahal salah satu lembaga survei menyebut elektabilitas Bupati Ipuk di Bulan Juni 2024 hanya sekitar 34 persen.
Angka yang sangat buruk bagi seorang Petahana yang memiliki jaring kekuasaan. Hasil survei itu membuktikan bahwa kepercayaan masyarakat Banyuwangi terhadap pemerintahan istri Menpan RB itu sangat rendah. Alias lampu kuning dan nyaris merah.
Rendahnya kepercayaan rakyat Banyuwangi kepada Bupati Ipuk tidak membuatnya sadar diri. Petahana justru semakin gelap mata dan melakukan berbagai cara, entah itu etis atau tidak, agar kembali menang dalam Pilkada mendatang.
Salah satu yang paling santer terdengar adalah munculnya isu ‘Begal Politik’ yang dilakukan Petahana terhadap lawan-lawan politiknya.
Ipuk yang notabene adalah kader PDI Perjuangan, secara lugas mampu mengobrak abrik tatanan partai-partai politik tingkat pusat.
Bayangkan, partai sekelas Gerindra saja konon katanya akan memberikan rekom kepada Ipuk untuk mencalonkan diri.