Mengusung tema Banyu Kening, pameran ini menyuguhkan beragam interpretasi visual tentang air sebagai elemen penting dalam kehidupan masyarakat Banyuwangi.
Lukisan-lukisan yang dipamerkan menggambarkan kekayaan alam Banyuwangi, seperti budaya, keindahan alam, dan mata air yang menjadi sumber kehidupan bagi masyarakat. Beberapa karya juga mengeksplorasi filosofi air sebagai simbol ketenangan, keseimbangan, dan kekuatan alam.
Pengunjung yang hadir malam itu tidak hanya berasal dari kalangan seniman dan budayawan, tetapi juga masyarakat umum yang antusias menikmati pameran seni rupa sekaligus pertunjukan musik dan puisi. Salah satu pengunjung, Siti Rahmawati, mengaku terkesan dengan konsep acara yang memadukan berbagai jenis seni dalam satu panggung.
“Saya sangat menikmati pameran ini. Selain bisa melihat karya seni yang indah, saya juga terhibur dengan penampilan musik dan puisi yang penuh makna. Acara seperti ini sangat menginspirasi dan membuat saya semakin mencintai budaya Banyuwangi,” ujar Siti
Pameran lukisan Harjaba ke-253 ini menjadi bukti bahwa seni dan budaya lokal Banyuwangi memiliki daya tarik yang kuat dan mampu menyatukan berbagai elemen masyarakat. Penyelenggara berharap acara ini dapat menjadi agenda tahunan yang terus berkembang dan menjadi wadah bagi para seniman untuk mengekspresikan karya-karyanya.
“Kami berharap pameran ini dapat menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk terus berkarya dan melestarikan budaya Banyuwangi. Kolaborasi antara seni rupa, musik, dan sastra ini menjadi langkah awal untuk menciptakan ekosistem seni yang lebih dinamis di Banyuwangi,” ujar salah satu Panitia Pameran, Kang Momo.