“Semoga wisatawan merasa aman dan nyaman selama berlibur di Banyuwangi. Kami berharap, mereka bisa kembali berkunjung di lain waktu,” kata Taufik.
Saat ini, Disbudpar Banyuwangi sedang melakukan monitoring dan evaluasi (Monev) di berbagai destinasi wisata untuk memastikan kenyamanan pengunjung.
“Monev kami fokuskan pada penggunaan e-tax, kebersihan, ketersediaan wastafel, toilet bersih, dan tempat sampah yang memadai,” terang Taufik.
Peningkatan kunjungan wisatawan ini, memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat Banyuwangi. Penjualan makanan dan minuman, souvenir, dan jasa transportasi turut mengalami peningkatan.
Keberhasilan Banyuwangi menarik wisatawan selama libur Nataru, diharapkan menjadi momentum kebangkitan pariwisata, mendorong pertumbuhan ekonomi daerah, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Kabupaten Banyuwangi yang dikenal dengan julukan Sunrise of Java yang berada di ujung timur pulau Jawa, kini kembali menegaskan daya tariknya sebagai destinasi wisata favorit. Lonjakan jumlah penumpang di Bandara Banyuwangi selama libur Natal 2024 dan Tahun Baru (Nataru) 2025 menjadi bukti nyata.
General Manager (GM) Bandara Banyuwangi, Johan Seno Acton, mengungkapkan terjadi peningkatan jumlah penumpang dengan tingkat keterisian pesawat load factor mencapai 92 persen.
“Lonjakan penumpang terlihat mulai 18–25 Desember 2024, load factor meningkat 92 persen dari hari biasa yang hanya 79 persen,” ungkap Johan, pada Jum’at (27/12/2024).