Sementara itu, Manajer Pelayanan Pasien RSUD Blambangan Sisca Zulfiana mengatakan bahwasanya pihak rumah sakit terus berupaya untuk memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat.
“Sebelumnya saya sampaikan minta maaf, kebetulan hari ini dokter spesialis penyakit dalam yang tengah bertugas, harus membackup tugas dokter penyakit dalam lainnya yang sedang sakit untuk melakukan visite ke pasien rawat inap di ruangan VVIP. Dokter juga manusia, dan bisa sakit juga,” kata Sisca, yang mana membuat pelayanan di Poli penyakit dalam sedikit terlambat.
Menurutnya, tugas visite dokter ke pasien rawat inap harus diutamakan dibanding pelayanan di Poli. “Karena jika visite terlambat atau berubah akan merubah regulasi pengobatan yang akan berdampak buruk pada kondisi pasien rawat inap,” jelasnya.
“Sedangkan untuk pasien di poli rata-rata kesehatannya masih belum terlalu mengkhawatirkan. Jikapun parah, pastinya langsung kita tangani di Instalasi Gawat Darurat,” imbuhnya.
Terkait pasien di poli, dokter akan melakukan penanganan setelah merampungkan tugas visite sesuai nomor antrian dan diharapkan untuk bersabar. “Jadi begitulah dinamisme situasi dalam dunia medis. Kita harus mengutamakan yang emergency,” pungkasnya.
Haruskan pelayanan dirumah sakit yang mana milik pemerintah pelayanannya seperti itu ?? apa karena para pasien/masyarakat yang berobat/periksa kesana kebanyakan para pasien/masyarakat yang hanya memakai faskes dari pemerintah jadi ada kesan kurang maksimalnya dalam pelayanannya ???