Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan Dirikan SLB

Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan Dirikan SLB

Mulyono juga menyampaikan apresiasi terhadap pendirian SLB Muhammadiyah Pekajangan tersebut karena masyarakat yang anaknya berkebutuhan khusus di Kabupaten Pekalongan dan belum tersentuh masih sangat banyak. Mulyono menyoroti kondisi SLB Negeri di Wiradesa yang penuh sesak dan Pemerintah Kabupaten Pekalongan yang punya dana belum mendirikan sekolah yang sejenis.
“Alhamdulillah di Pekajangan bisa terealisasi. Mudah-mudahan dari sinilah SLB akan menebarkan bakat-bakat luar biasa bagi mereka yang berkebutuhan khusus. Anak-anak berkebutuhan khusus bukan orang kelas dua, kelas tiga, tapi mereka sama dengan kita bahkan ada kekhususan-kekhususan, sesuai likulli syai’in maziyyah, setiap sesuatu itu ada ke khususannya, ada keistimewaannya”, tutur Mulyono yang mengingatkan agar tidak memandang remeh anak-anak berkebutuhan khusus.

Baca Juga  Polresta Banyuwangi Gelar Upacara Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-96 Tahun 2024

Mulyono merujuk pada mereka-mereka yang dulunya berkebutuhan khusus, seperti Albert Einstein yang sampai usia 12 tahun belum bisa membaca, Angkie Yudistia, seorang tuna rungu tetapi sekarang menjadi staf kepersidenan dan yang paling fenomenal adalah Putri Ariani, seorang tuna netra yang menggemparkan dunia dengan mendapatkan penghargaan golden buzzer dari Simon Cowell di American Got Talent 2023.

Mulyono juga merujuk dari kalangan sahabat Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi Wasallam juga ada yang luar biasa, yaitu Abdullah Ibnu Maktum, seseorang yang buta dan datang ke Rasulullah ingin bertanya tentang masalah ke-Islaman, tetapi disepelekan oleh Rasulullah karena saat itu Rasulullah sedang bersama Abu Jahal, Abu Lahab dan teman-temannya lalu turunlah ayat ‘Abasa watawalla anja ahul a’maa, Kamu (Nabi Muhammad) bermuka masam tatkala seorang buta datang kepadamu yang menghendaki tentang petunjuk sementara engkau lebih suka kepada mereka-mereka yang sebenarnya mereka tidak menginginkan petunjuk.