Outing Class SMPN 1 Comal, Antara Bisnis Vs Edukasi Budaya

Outing Class SMPN 1 Comal, Antara Bisnis Vs Edukasi Budaya

ywAAAAAAQABAAACAUwAOw==

Rata-rata pihak sekolah berdalih sudah ada kesepakatan dan persetujuan dari siswa maupun wali murid, yang mengakomodir pihak komite sekolah.

Tim media mewancarai salah satu wali murid yang enggan disebut namanya sebenarnya kami keberatan dengan kegiatan study tour ini, ” Moso wong semono akehe pas rapat ra ono sing usul, aku meh usul dewe yo isin mengko mundak anakku sing di bully ora penak karo konco liyane, ” jelas salah satu wali murid.

” Tidak hanya itu orang tua juga masih memikirkan uang saku, jajan ( snack ) , baju dan mukena baru , sandal serta handphone, dan tentunya pulsa / kuota. yang semua itu merupakan beban orang tua yang tidak pernah terpikir oleh pihak sekolah, ” Keluh kesah wali murid.

Baca Juga  Bupati Pjs Sukra Negara Siapkan Ikrar Jaga ASN Tetap Netral di Pilkada Jembrana

Namun mirisnya study tour bisa disusupi pungli dan kepentingan bisnis oleh oknum yang tidak bertanggung jawab, karena biasanya sekolah menetapkan nominal dan jangka waktu pembayaran, study tour ini sering kali diwajibkan, bahkan sejumlah aduan wali murid menyebutkan siswa yang tidak ikut diwajibkan membayar iuran.

Modus terjadinya pungli antara kesepakatan panitia dalam hal ini guru sekolah dengan pihak Biro ( Pelaksana kegiatan) dengan memberikan cash back uang dan dibagi menurut kententuan antara lain, uang untuk KS, pendamping, kaos seragam, oleh oleh dan fasilitas lain dari pihak Biro yang nilainya cukup fantastis tinggal dikali kan banyaknya siswa yang ikut kegiatan.