RITUAL ADAT SEBLANG OLEHSARI Glagah: Warisan Budaya Banyuwangi yang Sakral dan Mistis di Bulan Syawal

RITUAL ADAT SEBLANG OLEHSARI Glagah: Warisan Budaya Banyuwangi yang Sakral dan Mistis di Bulan Syawal

Banyuwangi milik-rakyat.com Setelah merayakan Hari Raya Idul Fitri, masyarakat Desa Olehsari, Kecamatan Glagah, Banyuwangi kembali menggelar Ritual Adat Seblang Olehsari, sebuah tradisi sakral yang telah diwariskan secara turun-temurun. Ritual ini berlangsung selama tujuh hari berturut-turut, mulai 4 hingga 10 April 2025, sebagai bentuk bersih desa dan tolak bala’ di bulan Syawal.

Ritual ini menjadi salah satu ikon budaya khas Banyuwangi yang memadukan unsur spiritual, seni tari, serta nilai sosial kemasyarakatan. Daya tarik utamanya adalah penari Seblang, seorang perempuan muda yang dipilih melalui cara supranatural oleh seorang pawang adat yang disebut Gambuh. Yang menarik, penari ini harus berasal dari garis keturunan penari Seblang sebelumnya.

“Pemilihan penari dilakukan secara spiritual oleh Gambuh. Ini bukan sembarang pilihan, karena sang penari dipercaya harus memiliki keterikatan secara leluhur,” jelas Kepala Desa Olehsari, Joko Mukhlis pada media, Jum’at (04/04/25).

Baca Juga  Antusias Warga Banyuwangi Ikuti Jalan Sehat Minggu Pagi di Acara Pesta Raya Indosiar Road To Harjaba Ke-253

Prosesi dimulai dengan upacara pemanggilan roh leluhur. Penari Seblang dipersiapkan dengan mata tertutup dan dikelilingi oleh para ibu-ibu yang membawa tempeh (nampan bambu). Gambuh kemudian membacakan mantra dan membakar dupa (menyan) hingga penari masuk dalam keadaan kesurupan (kejiman).

Begitu tempeh jatuh ke tanah sebagai pertanda roh telah masuk, penari Seblang mulai bergerak mengikuti irama gendhing dan arahan sang pawang – semuanya dilakukan dengan mata tertutup.