Saat Teman Difabel Berbagi Inspirasi di Open House Bupati Banyuwangi

Saat Teman Difabel Berbagi Inspirasi di Open House Bupati Banyuwangi

“Kesulitan terbesar bagi tunarungu adalah bagaimana berkomunikasi, tetapi itu bukan halangan. Saya belajar banyak dari suami untuk berani berinteraksi dengan orang lain. Dengan sedikit usaha, orang akan memahami kita,” ungkap Nadifa.

Selain itu, hadir pula sejumlah komunitas difabel, seperti komunitas tuli Gerkatin dan Taliwangi.

Sementara Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, menegaskan inklusi sosial merupakan aspek penting dalam pembangunan daerah.

“Terima kasih atas kehadiran teman-teman difabel. Banyuwangi harus menjadi rumah bagi semua. Kami ingin para difabel juga mendapatkan ruang untuk berbagi pengalaman dan berkontribusi dalam membangun daerah,” tegas Ipuk.

Selama ini Pemkab Banyuwangi telah menerapkan berbagai program pro-difabel, seperti pendidikan inklusif dengan program sekolah inklusi yang hingga saat ini total ada 162 lembaga sekolah, mulai jenjang SD – SMP.

Baca Juga  Dandim 0825/Banyuwangi Laksanakan Apel Gelar Pasukan Dan Peragaan Sispamkota Tahun 2024

“Kami menyiapkan sekolah inklusi yang ramah difabel, mulai dari infrastrukturnya hingga Sumber Daya Manusianya,” ungkap Ipuk.

Banyuwangi telah menyiapkan 250 guru pendamping yang disebar di berbagai sekolah inklusi se-Banyuwangi, untuk mendampingi 1.147 peserta didik berkebutuhan khusus. Adapula beasiswa Banyuwangi Cerdas bagi siswa difabel.

Banyuwangi juga rutin menggelar Festival Kita Bisa sebagai ruang bagi para difabel untuk mengekspresikan diri serta menampilkan bakat minat mereka.