Santri Pondok Pesantren Korban Pengeroyokan Meninggal Dunia Usai Dirawat Selama Enam Hari di Rumah Sakit, Pemkab Banyuwangi Tanggung Biaya Perawatan

Santri Pondok Pesantren Korban Pengeroyokan Meninggal Dunia Usai Dirawat Selama Enam Hari di Rumah Sakit, Pemkab Banyuwangi Tanggung Biaya Perawatan

Banyuwangi milik-rakyat.com Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi akan menanggung seluruh biaya santri diduga korban pengeroyokan yang dirawat di RSUD Blambangan.

Santri berinisial AR (14), warga Kabupaten Buleleng, Bali itu mengembuskan napas terakhir setelah dirawat selama enam hari, Kamis (2/1/2025).

Pj Sekda Banyuwangi Guntur Priambodo mengatakan, Pemkab Banyuwangi berbelasungkawa atas kejadian yang dialami korban.

Guntur turut datang ke RSUD Blambangan untuk menemui keluarga korban usai menerima kabar bahwa korban meninggal dunia.

Kedatangan, Pj Sekda Banyuwangi itu sekaligus untuk menyerahkan santunan kepada keluarga korban.

Guntur memastikan, Pemkab Banyuwangi akan menanggung seluruh biaya perawatan korban selama di rumah sakit.

Korban diketahui masuk ke rumah sakit sebagai pasien mandiri dan dirawat secara intensif.

Baca Juga  Perkuat Swasembada Pangan, Kodim 0825/Banyuwangi Dukung Percepatan Luas Tambah Tanam

“Kami akan membantu sepenuhnya terhadap biaya perawatan dan pengobatan selama di rumah sakit hingga jenazah dipulangkan,” kata Guntur saat mengunjungi korban dan keluarganya di RSUD Blambangan, Kamis (2/1/2025).

Selain pembiayaan selama di rumah sakit, pemkab juga akan menanggung biaya pemulangan jenazah hingga ke kampung halamannya di Buleleng.

Pemkab bersama forkopimda Banyuwangi, kata Guntur, akan melakukan langkah-langkah agar kejadian serupa tak terulang kembali. Terutama di lingkungan pendidikan, baik pondok pesantren maupun sekolah.