Banyuwangi milik-rakyat.com Siswa-siswi SD Negeri 02 Temuasri Kecamatan Sempu terpaksa mengikuti kegiatan belajar mengajar (KBM) di satu kelas yang sama namun dipisahkan oleh skat dinding dari triplek, murid itu terdiri dari 14 siswa kelas 2 dan 16 siswa dari kelas 3 yang menggunakan ruang kelas 6.
Kondisi itu tak lepas dari alih guna ruang kelas 6 yang dipakai untuk ruang kepala sekolah dan dewan guru, karena gedung yang menampung 9 tenaga pengajar dan 1 tenaga bantu itu atapnya ambruk.
Kepala Sekolah (Kepsek) SD Negeri 02 Temuasri Mispan menyampaikan, ambruknya ruang kepala sekolah dan dewan guru terjadi pada tanggal 04 juli 2024. Atap gedung yang berukuran 9 x 7 meter tersebut tak kuat menahan beban air hujan.
Beruntung di waktu kejadian ambruknya atap tersebut tidak sampai mengenai guru maupun siswa dikarenakan saat peristiwa itu terjadi kegiatan belajar mengajar tengah memasuki masa libur semester.
“Mispan menyampaikan saat itu kebetulan sedang libur semester, jadi tidak sampai ada korban jiwa,” ujarnya, Sabtu (19/10/2024)
Mispan bersama guru kemudian mengungsikan peralatan kerja dan juga ruang kerja guru ke ruang kelas enam.
“Mispan juah menyampaikan untuk siswa kelas 2 dan kelas 3 kita alihkan ke ruang perpustakaan, karena daya tampung ruang kecil maka kita lakukan penyekatan agar cukup,” jelasnya
Mispan menambahkan jika realisasi pembenahan gedung yang ambruk itu sempat menemui titik terang, saat Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya Perumahan dan Permukiman (DPU CKPP) Banyuwangi mengirimkan tim untuk melakukan tinjauan.
