Andai pun perilaku teroris itu sumbernya adalah Islam, seyogyanya warga masyarakat dunia — terutama di Indonesia — bisa menelisik sebab musababnya secara lebih jauh, mengapa semua itu harus terjadi dan terpaksa dilakukan ?
Islamophobia telah menjadi fenomena global. Padahal di dalam kancah olah raga, hijrahnya Cassius Marcellus Clay, justru pada masa puncak ketenarannya sebagai petinju legendaris dunia pada abad ke 20, dia masuk Islam dan resmi mengubah namanya menjadi Muhammad Ali.
Ada juga Bradly Philips, musisi berdarah Jamaika yang semula percaya pada seni dan cinta sebagai agama. Dalam perjalanan karier keseniannya pada tahun 1960 pentas di Malaysia dan Indonesia. Karena terkagum terhadap pemeluk Islam di kedua negara Nusantara ini jadi tertarik mendalami Islam hingga akhirnya bersyahadat. Lalu memilih pensiun sebagai musisi untuk mengikuti kuliah lebih dalam di Jurusan Studi Islam Universitas Islam Madinah. Terus berlanjut pada program Master di Universitas Riyadh dan menjadi pembawa acara Why Islamic di Chanel Two, stasiun televisi pemerintah Arab Saudi.
Saat Perang Teluk berkecamuk tahun 1990, Bradley Phillips yang mengubah namanya menjadi Abu Amina Bilal Philips bekerja di Departemen Agama Arab Saudi. Ketika tentara Amerika Serikat bermarkas di Arab Saudi, ia terpilih menjadi pemberi materi tentang Islam. Hasilnya, sekitar 3.000 serdadu Amerika Serikat itu semua menjadi mualaf.