Sementara prioritas pengungkit ditekankan pada tiga sektor. Yakni penguatan sektor unggulan rakyat; pemerataan infrastruktur dasar, sosial, dan ekonomi; serta percepatan digitalisasi layanan publik.
“Langkah kita ke depan jelas, selesaikan dulu 3 prioritas pengungkit karena dia akan mempercepat pembangunan dan penyelesaian masalah lainnya. Laksanakan 2 prioritas wajib sepanjang waktu. Dan capaian akumulatifnya akan berdampak pada prioritas utama pembangunan yaitu pengentasan kemiskinan,” ujarnya.
Untuk mendukung program kerakyatan itu, Pemkab Banyuwangi telah menginventarisasi berbagai program pembangunan yang akan dijalankan. Sebut saja di antaranya, beasiswa kuliah untuk seribu anak muda Banyuwangi, pendirian Institut Seni Indonesia di Banyuwangi, zero drop out di kalangan pelajar, dan tidak ada sekolah rusak. Pembangunan TPA Wongsorejo dan TPS Karetan;
Kemudian, jaminan kesehatan untuk seluruh penduduk, pendirian rumah sakit di daerah selatan, pusat jantung dan stroke di RSUD Blambangan, peningkatan kualitas layanan kesehatan, serta peningkatan SDM dan sarana prasarana.
Berikutnya, penyelesaian pembangunan Jalan Lintas Timur (JLT) dan Jalan Lintas Selatan (Pansela), peningkatan kualitas jalan pada 518 ruas jalan kabupaten, serta perbaikan 10 ribu perbaikan rumah tidak layak huni.
(Red/Ipul)