“Saya ucapkan selamat dan saya nyatakan Desa Wisata Adat Using sebagai desa wisata terbaik di Indonesia 2024,” imbuhnya.
Menurut Sandi, Desa Wisata Adat Using layak untuk ditawarkan kepada wisatawan asing. “Saya lihat ini bagian dari produk pariwisata kita yang bisa ditawarkan kepada dunia. Mudah-mudahan desa wisata di Kemiren ini bisa kita tawarkan ke UN Tourism (Organisasi Pariwisata Dunia),” ujarnya.
Desa Kemiren juga menjadi bagian dari kawasan Ijen Geopark sebagai culture site. Kemiren memiliki budaya yang beraneka ragam. Mulai dari adat istiadat, bahasa, manuskrip, kesenian, tradisi lisan, ritual, pengetahuan, teknologi dan permainan tradisional.
Pengembangan desa ini juga melibatkan warganya. Banyak homestay yang didirikan warga lokal dengan arsitektur Using dan keramahan warganya membuat nyaman terasa di kampung sendiri.
Selain juga didukung amenitas yang baik, mulai toilet umum hingga pelayanan publiknya berbasis digital melalui aplikasi Smart Kampung.
Datang ke desa ini, wisatawan akan disajikan dengan daya tarik wisata yang beragam seperti edukasi, kuliner dan budaya. Adanya pasar kampoeng using, warung makan Pesantogan Kemangi dan kawasan rumah adat using, untuk memanjakan wisatawan.
Atraksi seni budaya, kentalnya adat tradisi yang hidup berdampingan, membuat pengalaman wisata yang mengesankan.
Di desa ini keberadaan Gandrung begitu melekat, karena selain maskot pariwisata dan tari selamat datang, tak lepas dari kiprah maestro gandrung Temu yang asli Desa Kemiren. Ada juga, burdah, angklung paglak dan mocoan lontar yusup sebagai salah satu warisan budaya tak benda.