Ritual Tradisi “Puter Kayun” Di Gelar Warga Boyolangu Setiap Memasuki 10 Syawal

Ritual Tradisi “Puter Kayun” Di Gelar Warga Boyolangu Setiap Memasuki 10 Syawal

Ia menegaskan komitmen Pemerintah Kabupaten Banyuwangi dalam menjaga keberagaman budaya daerah.

Menurutnya, tradisi adat dan budaya merupakan prioritas pelestarian sebagai bagian integral dari warisan kekayaan budaya Banyuwangi.

“Untuk tradisi adat Banyuwangi yang digelar setelah lebaran memang banyak, Sebelumnya ada ritual adat Barong Ider Bumi dan Seblang Olehsari yang saat ini masih berlangsung,” terang Taufik.

Ditambahkan oleh warga setempat, Sugeng Hariyanto SH, MH mengatakan, Pentingnya memelihara tradisi ini di tengah arus globalisasi.

Karena Tradisi Puter Kayun ini bukan sekadar warisan budaya, tetapi juga menjadi simbol kebersamaan yang menginspirasi banyak orang.

“Tradisi Puter Kayun ini akan terus kami lestarikan, ini bukan sekadar warisan budaya semata tetapi tradisi ini menjadi simbol kebersamaan warga Boyolangu,” ujar Sugeng. Sabtu (20/04/2024).

Baca Juga  Ringan Tangan, Babinsa Koramil 0825/01 Banyuwangi Bantu Masyarakat Perbaiki Motor Yang Mogok

Untuk diketahui, tradisi Puter Kayun ini tidak hanya menjadi perayaan warga lokal semata, tetapi juga menjadi magnet bagi wisatawan yang ingin merasakan keberagaman budaya dan sejarah yang ada di Banyuwangi.

Dengan menjaga dan melestarikan tradisi ini, masyarakat Osing Banyuwangi tetap menghormati akar budayanya sekaligus menginspirasi generasi mendatang untuk terus memelihara dan menghargai warisan budaya yang telah ditinggalkan oleh para leluhur.(Red/Ipul/Team Jatim-banyuwangi)