Dari hasil telaahnya, satu caleg yang perolehan suaranya bersaing dengan Ricco tampak bertambah. Sementara satu caleg lainnya jumlah perolehan suaranya berkurang. Jumlah yang hilang, kata dia, sama dengan jumlah penambahan caleg yang menjadi Ricco. Yang berubah hanya perolehan suara dua caleg tersebut.
Rimang menegaskan, setelah dicek semua, hampir di 14 desa di Kecamatan Kabat, semua berubah dengan pola yang sama. Dia kembali menegaskan, bukan jumlah suara partai yang berubah tapi hanya perolehan suara dua caleg itu saja dengan perubahan suara antara dua sampai lima suara tiap TPS.
“Tergantung suaranya, itu hampir keseluruhan di semua TPS,” katanya.
Secara global suara caleg yang menjadi pesaing Ricco Antar Budaya di wilayah Kecamatan Kabat naik. Sedangkan satu caleg yang lainnya turun. Dia meyakini ini bukan kesalahan sistem sirekap. Sebab yang berubah hanya dua caleg tersebut dan polanya tetap, yakni dua sampai dengan lima turun naiknya.
Dia menegaskan, jika ini terjadi hanya di salah satu TPS, dia akan memaklumi sebagai sebuah kesalahan yang manusiawi. Tapi, kata dia, ini terjadi di hampir semua TPS di Kecamatan Kabat. Rimang mengklaim memiliki data lengkap. Ada sekitar 600 lembar, mulai dari C hasil salinan, C plano yang diambil dari website KPU dan juga screen shot Sirekap KPU.
Dari hasil hitung data tim internal, seharusnya perolehan suara Ricco Antar Budaya unggul dibanding dengan caleg pesaingnya. Di dapil satu yang meliputi Kecamatan Banyuwangi, Glagah dan Kabat, kata Rimang Ricco unggul 116 suara dari calon pesaingnya.